Kurun Waktu 24 Jam, Hampir 2000 Orang Pasien Corona Meninggal Di Amerika

Menyalinkode AMP
Ilustrasi Gambar : Pixabay
IndonesiaNewsGo - Hampir 2.000 orang yang terinfeksi virus Corona telah meninggal dunia di Amerika Serikat kurun waktu 24 jam terakhir. Dikutip dari news.detik.com

Menurut data penghitungan yang dilakukan Johns Hopkins University, hingga Selasa (7/4) malam waktu setempat, sebanyak 1.939 orang meninggal karena COVID-19.

Sejauh ini jumlah kematian COVID-19 di AS mencapai 12.722 kematian. Angka ini mendekati Italia dengan jumlah kematian tertinggi di dunia, dengan 17.127 orang dan Spanyol dengan 13.798 orang, Rabu (8/4/2020).

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump membela responsnya atas krisis ini. Dia menyalahkan Organisasi Kesehetan Dunia (WHO) karena bertindak lamban.

Ia mempertanyakan mengapa WHO telah memberikan "rekomendasi yang salah" terkait wabah virus Corona.

Sebelumnya pada 31 Januari lalu, WHO menyarankan agar negara-negara tetap membiarkan perbatasan masing-masing terbuka meski ada wabah Corona. 

WHO mengingatkan bahwa penutupan perbatasan negara tidaklah efektif dalam menghentikan penyebaran wabah virus Corona dari China. Bahkan mungkin justru akan mempercepat penyebarannya.
"WHO benar-benar gagal," kata Trump lewat akun Twitter. Sebagian besar didanai oleh Amerika Serikat, namun sangat sentris China. Kami akan mengawasinya.

Untungnya saya menolak saran mereka supaya perbatasan kami tetap terbuka bagi China sejak awal. “Mengapa WHO memberi kami rekomendasi yang salah?" ujar Trump dalam cuitannya.

Selain itu, Trump juga banyak menuai kritikan karena awalnya sempat meremehkan virus Corona, yang dianggapnya seperti flu biasa. Namun belakangan Trump mengakui keganasan virus ini dan menyerukan semua warga AS untuk bersiap-siap menghadapi hari-hari yang sulit karena wabah ini.

Artikel ini telah tayang di  news.detik.com dengan Judul Sehari Nyaris 2.000 Pasien Corona Meninggal di AS, Trump Salahkan WHO
Penulis : (ita/ita)
Menyalinkode AMP

Post a Comment for "Kurun Waktu 24 Jam, Hampir 2000 Orang Pasien Corona Meninggal Di Amerika"