Cara Membedakan Nyeri Otot Biasa dan Nyeri Otot Covid19
![]() |
Ilustrasi : pixabay |
IndonesiaNewsGo - Baru-baru
ini, The US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengumumkan 6
gejala terbaru virus Corona COVID-19.
Tidak melulu batuk
dan demam lho, keluhan-keluhan ringan seperti nyeri otot ternyata juga bisa
mengindikasikan infeksi virus tersebut.
Keenam gejala yang
dikategorikan baru tersebut adalah :
1.Nyeri otot
2.Menggigil
3.Sakit kepala
4.Sakit tenggorokan
5.Kehilangan indra
penciuman
6.Kehilangan indra
perasa
Di antara keenam
gejala tersebut, nyeri otot termasuk salah satu yang akrab dengan keseharian.
Siapa sih yang tidak pernah merasakan nyeri otot?
Tapi tenang, tidak
semua keluhan nyeri otot menandakan ada infeksi virus Corona. Masih banyak
penyebab lain, misalnya kelelahan usai berolahraga.
Beberapa fakta
seputar nyeri otot dan kaitannya dengan COVID-19 adalah sebagai berikut,
dikutip dari Health.com.
Nyeri otot seperti
apa yang mengindikasikan virus Corona?
Sulit dipastikan,
tetapi ada beberapa hal yang membedakannya dengan nyeri otot biasa. Misalnya
nyeri otot seusai olahraga, biasanya terlokalisir di bagian tertentu.
Sedangkan pada
gejala COVID-19, nyeri otot lebih bersifat umum atau menyeluruh.
Keduanya juga bisa
dibedakan dari lamanya waktu untuk sembuh. Nyeri otot karena olahraga biasanya
hilang dalam 2-3 hari, sedangkan nyeri otot karena infeksi bisa memakan waktu
hingga sepekan atau bahkan lebih.
Bagaimana mengatasinya?
Nyeri otot akibat olahraga bisa diredakan dengan kompres
dingin, rolling, peregangan ringan, atau pijat. Selain itu, bisa dicegah dengan
pemanasan yang cukup sebelum berolahraga.
Pada COVID-19 maupun infeksi lainnya, nyeri otot butuh
penanganan berbeda. Kadang-kadang, dibutuhkan obat-obat pereda nyeri dan jika
tidak mereda maka disarankan untuk periksa ke dokter.
Seberapa sering menyertai virus Corona?
Tidak ada data yang pasti, tetapi organisasi kesehatan dunia
WHO menyebut nyeri otot atau myalgia lebih jarang ditemukan dibandingkan gejala
virus corona lainnya.
Sebuah laporan di China menyebut 14,8 persen pasien COVID-19
mengalami keluhan nyeri otot. Sebagai pembanding, gejala lain seperti demam
ditemukan pada 87,9 persen pasien, batu kering 67,7 persen, kelelahan 38,1
persen, sesak napas 18,6 persen.
Memangnya, apa hubungannya?
Sebagian besar nyeri otot dipicu oleh radang atau inflamasi.
Gejala ini sebenarnya bukan hal yang asing pada infeksi virus apapun. Diyakini,
infeksi menyebabkan kerusakan pada serat otot dan reaksi radang di dalam tubuh.
Sumber : BMNews
Post a Comment for "Cara Membedakan Nyeri Otot Biasa dan Nyeri Otot Covid19"
Post a Comment