Tidak Semua Tanaman Obat Aman Dikonsumsi? Ini Penjelasannya!
![]() |
gambar hanya ilustrasi, bukan bagian dari artikel ; pixabay |
Indonesianewsgo - Meski tanaman obat bisa dijadikan bahan untuk obat-obatan, dan dianggap oleh kita terbebas dari bahan kimia, namun faktanya menurut Peneliti mengatakan tidak semua tanaman obat aman untuk dikonsumsi.
Hal ini disampaikan oleh Peneliti di Pusat Studi Biofarmaka
Tropika, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB
University Dr Mohamad Rafi.
"Dibutuhkan penanganan dan tindakan dalam memanfaatkan senyawa-senyawa
kimia yang terdapat pada tanaman-tanaman tersebut," kata Rafi melalui
keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Pada tumbuhan, kata dia, terdapat komponen kimia yang berperan penting dalam
menghasilkan reaksi biologi sebagai suatu komposisi yang aktif. Komposisi
tersebut kompleks dengan variasi konsentrasi dan belum diketahui total senyawa
yang terkandung di dalamnya.
"Meskipun merupakan komoditas yang sama menjadi pendorong dibutuhkannya
standarisasi bahan baku," ujar dosen Departemen Kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University tersebut.
Indonesia sebagai negara dengan iklim tropis, ujarnya, memang memiliki salah
satu keunggulan diantaranya adalah kekayaan biodiversitas tanaman herbal yang
dapat digunakan sebagai obat. Namun, tidak semua tanaman obat aman dikonsumsi.
Ada sederetan problem yang saat ini dihadapi dalam
standarisasi obat. Mulai dari bahan baku, pemalsuan bahan kimia obat atau
tumbuhan lainnya yang mirip, kesalahpahaman bahwa obat herbal pasti aman, serta
produk dengan kualitas rendah.
Disisi lain dalam standarisasi obat adalah tidak diketahuinya tingkat
toksisitas atau racun, interaksi dengan obat herbal atau kimia lainnya,
penggunaan obat herbal untuk hasil indikasi yang berbeda, dosis yang tidak
tepat, serta berpeluangnya menggunakan tumbuhan obat yang salah.
"Singkatnya, standarisasi atau kendali mutu tumbuhan obat dan produknya
sangat diperlukan," ujarnya.
Ia menjelaskan metode kendali mutu tumbuhan obat yaitu dengan menggunakan
metode fingerprint analysis, profilling analysis, dan targeted analysis. Yang
paling sering digunakan adalah targeted analysis.
Terakhir, Dr Rafi mengatakan standarisasi menjadi bagian penting dalam
menghasilkan obat herbal yang konsisten khasiat, kualitas dan keamanannya.
Konsep dalam standarisasi obat herbal Indonesia perlu dikembangkan menyesuaikan
karakteristik yang ada di Indonesia.
"Perlu bagi stakeholder memikirkan bagaimana menstandarkan agar khasiat
dan keamanannya terjamin dengan baik," pungkasnya. Sumber antara
Post a Comment for "Tidak Semua Tanaman Obat Aman Dikonsumsi? Ini Penjelasannya!"
Post a Comment